Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Sterling Rentan Bearish Karena Risiko Resesi
Diperbarui • 2023-09-22
Sterling gagal melanjutkan upaya pemulihan memasuki sesi perdagangan Eropa, Jumat (22/09/2023), karena investor masih tidak melihat perubahan dalam perbedaan kebijakan saat ini antara Federal Reserve dan Bank of England (BoE). Pasangan GBPUSD terlihat cukup rentan kembali menguji level terendah dalam enam bulan seiring dengan pergeseran fokus para pembuat kebijakan BoE untuk melindungi ekonomi dari risiko resesi.
Ekonomi Inggris telah melalui fase yang rentan menyusul BoE secara konsisten menaikkan suku bunga guna meredam tekanan inflasi yang masih di atas tingkat yang diinginkan. BoE masih belum dapat berbuat banyak terkait kenaikan inflasi ini, karena angkanya lebih dari tiga kali lipat dari tingkat yang diinginkan, diperburuk oleh prospek ekonomi Inggris sudah memburuk karena perusahaan beroperasi dengan kapasitas yang lebih rendah dan pertumbuhan tenaga kerja yang melambat.
Pound Sterling menghadapi tekanan penjualan setelah gagal mendekati level Resistance penting 1.2300 seiring investor memperkirakan perbedaan kebijakan antara Fed-BoE masih akan berlanjut. GBPUSD menguji level terendah harian sekitar 1.2250, terseret oleh data Retail Sales Inggris yang kurang menggembirakan, dan saat ini pasangan Cable ini terlihat diperdagangkan di sekitar area 1.2260.
Retail Sales Inggris naik 0.4% selama bulan Agustus, di bawah perkiraan 0.5% dibandingkan dengan penurunan 1.1% sebelumnya, data terbaru Office for National Statistics (ONS) pada hari Jumat menunjukkan. Core Retail Sales, yang tidak termasuk penjualan bahan bakar, naik 0.6% pada basis bulanan, sesuai dengan perkiraan 0.6% namun membaik dari penurunan 1.4% pada bulan Juli.
Retail Sales tahunan Inggris turun 1.4% di Agustus dibandingkan dengan perkiraan -1.0% dan penurunan 3.1% di bulan Juli, sementara Core Retail Sales tahunan turun 1.4% pada bulan tersebut dibandingkan dengan perkiraan -1.3% dan penurunan sebelumnya 3.3%.
Analisa Teknikal GBPUSD
GBPUSD mendapatkan tekanan melanjutkan penurunan singkat mendekati level 1.2300. Pasangan Cable ini relatif dekat di atas level terendah enam bulan di sekitar 1.2200. Aset ini juga cukup jauh bergerak di bawah semua Simple Moving Averages (SMA) di semua timeframe jangka pendek hingga panjang. Tren Bearish ini juga diperkuat dengan Indikator Relative Strength Index yang berada di tengah-tengah antara area tengah, level 50, dan area oversold yang mengindikasikan tren penurunan yang berkelanjutan.
Berlanjutnya penurunan membuka peluang SELL GBPUSD pada level 1,2245 dengan target profit di level 1,2235/1,2225. Potensi koreksi jika GBPUSD gagal menembus ke bawah level 1,2250 dengan peluang BUY pada level 1,2265 dengan target profit pada level 1,2278/1,2287.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.